Kamis, 31 Juli 2008

Kehidupan dan Penghidupan

Sebagai pembuka, rasa syukur pertama kali saya panjatkan kepada sang Maha Pemurah.. sang Maha Pemberi Ampunan.. sang Maha Tunggal, P’ INF, M’ IF, dan Ed yang telah menjadi bagian dari salah satu momen yang sangat berharga dalam perjalananku, sehingga saya harus memutuskan untuk menuliskan momen ini dalam bahasa keyboardku. Bisa jadi ini merupakan salah satu topik yang menarik untuk dibaca, ditulis, dikomentari (bagi orang-orang yang menginginkannya) terutama buat saya pribadi sebagai pengingat tentang apa itu kehidupan dan penghidupan.

Kurang lebih sekitar setahun yang lalu sejak tulisan ini dibuat ketika momen ini berlangsung. Hal ini terjadi pada saat pertama kali bergabung dalam perusahaan dimana saya bekerja sekarang. Sebagai anggota baru dalam suatu jaringan yang luas, orientasi dan observasi terhadap lingkungan bisa jadi merupakan hal penting pertama yang harus dilakukan (bahasa gampangnya keliling-keliling). Pada hari itu saya melakukan “pengelilingan” itu ke beberapa bagian lain yang berhubungan dengan proses bisnis dimana saya ditempatkan. Hingga pada akhir orientasi itu, tibalah kami di ruangan P’ INF yang belum pernah saya kenal siapa dan bagaimana sebelumnya.

Perbincangan (atau mungkin lebih cocok disebut kuliah gratis) yang berlangsung saat itu cukup menarik. Beberapa hal yang menjadi topic pembahasan saat itu adalah:

  • ·         Kehidupan dan Penghidupan
  • ·         Eksistensi, Visi, dan Keputusan
  • ·         Ego dan Super Ego

Pada bagian ini saya hanya akan menyoroti poin kehidupan dan penghidupan (life and living). Untuk poin-poin yang mungkin jika masih diberikan kesempatan akan dituangkan dalam tulisan selanjutnya.

Diferensiasi Antara Kehidupan dan Penghidupan

Pada awalnya ketika saya diajukan pertanyaan apa itu kehidupan dan penghidupan, terdengar seperti suatu hal yang biasa didengar dan hampir tidak ada perbedaan. Keduanya memang berkaitan dan saling mendukung, tapi sampai dengan pada saat itu belum ada suatu pendekatan nilai yang lain mengenai apa itu kehidupan dan penghidupan. Suatu pengertian baru yang saya terima pada saat itu adalah bahwa kehidupan lebih ke bagaimana kita ingin mengakhirinya (pendekatan start from the back), sedangkan penghidupan adalah lebih ke bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Dari mana kita harus memulai ..??? Putuskan kehidupan ingin seperti apa (diakhiri) maka penghidupan akan mengikutinya untuk mencapai titik kehidupan itu.

Saat itu saya diberikan contoh mengenai kisah Mozart, seorang komposer simponi orkestra  yang telah menghasilkan banyak karya agung dan telah dianugerahi berbagai penghargaan. Namun pada akhir masa hidupnya, tidak sepeser uangpun ia miliki bahkan untuk biaya penguburannya. Artinya sudah banyak contoh dimana terlihat penghidupannya baik namun tidak dengan kehidupannya. Bisa saja seseorang memiliki penghidupan yang “buruk” (menurut sisi pandang “baik”) degan cara merampok, mabuk-mabukan, dan maksiat lainnya namun dibalik itu ia memiliki kehidupan yang baik untuk membiayai kebutuhan rumah tangganya. anak-anaknya agar bisa sekolah, pengobatan orang tuanya, dan sejenisnya. Memang yang ideal adalah kehidupan yang baik akan diikuti dengan penghidupan yang baik juga, dalam hal penghidupan sejauh mana hati nuraninya berperan agar tetap baik.

Momen  “perkuliahan”  ini menyadarkan pada satu titik sudah sejauh mana saya menetapkan bagaimana kehidupan ini akan berakhir nantinya. Hal ini juga membuka mata saya bahwa mungkin yang selama ini saya lihat adalah berbagai macam penghidupan belum sampai menyentuh bagian kehidupan. Kehidupan merupakan hasil keputusan yang ditetapkan tentang bagaimana kita inigin mengakhirinya, dengan akhir yang baik atau dengan akhir yang buruk. Hubungannya dengan penghidupan adalah bahwa penghidupan akan mengikuti keputusan hidup yang telah ditetapkan. Namun sejalan dengan beriringnya waktu, penghidupan bisa saja membawa individu semakin dekat dengan target kehidupan atau malah semakin menjauhkannya. Setiap individu itu sendirilah yang memutuskan. Perkuliahan ini sangat menarik sehingga membuatku pada saat itu tidak sempat  menggoreskan pena di buku catatan yang terbawa saat itu.

Sebagai bagian akhir, kesimpulan (value) sementara yang bisa saya ambil adalah kehidupan dan penghidupan merupakan dua komponen yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain dalam hubungan sebab akibat. Keputusan hidup akan membawa setiap individu kepada bagaimana ia menjalankan kehidupannya sebagaimana tercermin dalam penghidupannya. Penghidupan dapat membawa seseorang semakin dekat dengan kehidupannya atau malah sebaliknya. Kehidupan untuk penghidupan atau penghidupan untuk sebuah kehidupan. Mulai dari bagian akhir (baca: impian) untuk menentukan bagaimana kehidupan ini akan berakhir atau diakhiri (silahkan pilih istilah mana yang lebih tepat).

3 komentar:

brainwashed mengatakan...

life--how u want it ends
living--how to live a life

awalnya sedikit bingung memahami istilah life and living. Boleh ga klo gw bilang life itu tujuan akhir (kehidupan), sedangkan living itu perjalan menuju tujuan tersebut?

idealnya kita menentukan kehidupan dulu, dan berusaha sebisa mungkin agar penghidupan tetap berada pada track yang ditentukan menuju kehidupan.

there's no garantee whether living is always on life track or not. it depends on the man, how strong is his desire make it ends? in a good way or bad way? based on our own conscience.

Reza mengatakan...

Thanks for the comment. Awalnya bingung..?? itu normal artinya terjadi brainstorming dan tanda berfikir (he..he..no hard feeling ya). Tentang track yang loe sebut2 itu, gw rasa loe udah mendapatkannya seperti yang diucapkan oleh sang fisluf perancis itu mengenai makhluk spiritual dan kehidupan duniawi.

Anonim mengatakan...

Penghidupan untuk kehidupan yang lebih baik ...

Gue percaya kalo setiap orang punya penghidupan yang baik, maka akan punya kehidupan yang baik pula ...